Perusahaan-perusahaan FMCG terkemuka kini menggandakan e-commerce. Meskipun investasi semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan besar antara mereka yang memperlakukan e-commerce sebagai saluran distribusi dan mereka yang menjadikan e-commerce sebagai inti dari pembangunan merek, inovasi, dan strategi pertumbuhan mereka secara keseluruhan.
Alasan inti mengapa beberapa orang Perusahaan FMCG berada di depan sementara yang lain tertinggal terletak pada kesenjangan wawasan.
Itu paradoks yang kaya data dan miskin keputusan
Meskipun investasi dalam analisis e-commerce terus meningkat, banyak perusahaan FMCG masih gagal menerjemahkan data ke dalamnya wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Paradoks ini berasal dari beberapa faktor: sistem yang terisolasi, KPI yang tidak selaras di seluruh fungsi, dashboard yang membebani daripada memperjelas, dan kurangnya mekanisme untuk menerjemahkan data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Mengapa kesenjangan wawasan terjadi?
- Ketidakselarasan antara analisis operasional dan pengambilan keputusan strategis
- Melacak metrik yang mudah diukur, bukan metrik yang paling penting, untuk mendorong pertumbuhan e-niaga
- Tumpukan teknologi terfragmentasi tempat data berada di berbagai sistem (misalnya, media ritel, DTC, pasar)
- Kepemilikan analitik terpusat
- Kurangnya kumpulan data standar
- Kurangnya penyampaian data untuk pemangku kepentingan senior
Mengubah data e-commerce menjadi strategis tinjauan ke masa depan
Merek harus berkembang lebih dari sekedar pelaporan dan mulai menafsirkan data mereka secara akurat. Metrik hanya bernilai jika sinyal strategis diambil dari angka-angka tersebut.
Inilah kuncinya metrik e-niaga bahwa merek harus menganalisis dan memberikan panduan tentang cara menerjemahkan data ini untuk menjembatani kesenjangan wawasan.
|
MetrikS |
Pengukuran |
Sinyal strategis |
|
Pangsa penjualan e-niaga dari total penjualan |
Penetrasi saluran |
Peran e-commerce dalam kontribusi pertumbuhan secara keseluruhan |
|
% SKU diluncurkan secara online terlebih dahulu |
Orientasi inovasi |
Kesiapan untuk menguji dan belajar dalam format digital-first |
|
Berbagi pencarian |
Visibilitas pada platform pengecer dan mesin pencari |
Dominasi rak digital dan kemampuan merek untuk ditemukan |
|
Pangsa penjualan online kategori/merek |
Pangsa pasar online |
Pemimpin merek dan lamban dalam suatu kategori |
|
% SKU online (vs. pemimpin kategori) |
Luasnya jangkauan di seluruh platform e-commerce |
Daya saing dalam ketersediaan dan kekuatan portofolio |
|
Pangsa penjualan pasar |
Ketergantungan platform |
Prioritas bauran saluran (misalnya, memaksimalkan kemitraan pasar atau ketergantungan pada satu platform) |
|
Pengecer bermitra |
Penyebaran penyebaran |
Jangkauan bermacam-macam, strategi diversifikasi, dan kesenjangan saluran |
|
Tingkat konversi per pengecer |
Kualitas eksekusi |
Kesenjangan UI/UX atau kesesuaian pasar produk |
|
Harga rata-rata online vs. offline |
Penentuan posisi harga dan permainan margin |
Premiumisasi atau diskon |
Dampak pada strategi bisnis
Menutup kesenjangan wawasan ini memerlukan lebih dari sekadar alat analisis.
Misalnya, kinerja tingkat SKU mungkin ada tetapi tidak dipetakan ke sasaran merek atau dampak laba dan rugi (P&L). Sebuah merek dapat mengukur lalu lintas ke situs e-niaganya, namun tidak dapat mengidentifikasi mengapa pesaingnya berkinerja baik.
Ajukan pertanyaan yang tepat, hubungkan wawasan antar tim, dan sematkan data ke dalam sasaran strategis.
Bagaimana kesenjangan wawasan ini mempengaruhi pengambilan keputusan strategis
- Manajemen portofolio yang kurang optimal (produk yang salah diprioritaskan)
- Hilangnya peluang karena kurangnya visibilitas mengenai mitra ritel yang tepat
- Strategi saluran yang kurang optimal (DTC vs. trade-off pasar)
- Leverage e-commerce yang kurang dimanfaatkan untuk pertumbuhan
- Masalah yang sama, pasar yang berbeda, solusi yang sama
- Reaksi lambat terhadap penetapan harga, klaim, dan peralihan saluran
Mengubah kerangka metrik e-niaga standar sebagai pengungkit strategis. Kemudian, Para pemimpin FMCG dapat mengubah data yang terfragmentasi menjadi pandangan ke depan, mendiagnosis kesenjangan kinerja dan membuat keputusan yang selaras dengan realitas pasar dan ambisi merek.
Hubungi kami dengan pakar kami untuk data e-commerce dan intel, atau terus menjelajah wawasan ritel kami untuk rekomendasi lebih lanjut.
Kesenjangan Wawasan dalam E-Commerce: Mengubah Data menjadi Pandangan ke Depan yang Strategis
